Apa itu RPM pulley?
RPM pulley adalah putaran roda pulley dalam satu menit.
Cara Menghitung RPM Pulley
Assalamualaikum. Salam sejahtera untuk kita semua sobat.
Mungkin sudah basi dan sudah banyak yang tahu tentang piston speed, namun tak ada salahnya juga kalau kita bahas lagi di sini hehe 😀 .
Apa itu piston speed ? Piston speed merupakan kecepatan maju-mundur atau naik turunnya piston(seher) di dalam blok silinder, dari Titik Mati Bawah(TMB), ke Titik Mati Atas(TMA), begitu pula sebaliknya. Yaps, piston speed inilah yang mempengaruhi batasan aman maksimal putaran RPM mesin.
Setiap piston/seher mempunyai piston speed yang beda-beda sob. Sebagai tolak ukur saja, secara umum piston rata-rata mempunyai piston speed yang berkisar 21 m/s atau 21 meter/detik. Lain lagi ceritanya kalau pistonnya piston high peformance atau piston tipe forged, bisa lebih tinggi lagi. Contohnya saja piston Kawahara model Hi-Com, di tabloid Motorplus menyebutkan piston speednya mencapai sekitaran 22 m/s. Jika mesin dipaksa berputar jauh melebihi batas kemampuan piston speed yang dimiliki, tentu besar kemungkinan piston tidak akan kuat dan berujung pada kerusakan. Oleh karena itu setipa mesin motor komersial selalu dilengkapi dengan limiter RPM, CMIIW.
Bagaimana cara menghitung piston speed ? hitung-hitungan mudahnya seperti ini :
C= Piston speed L= Panjang stroke dalam satuan meter F= Besar putaran RPM
Lantas nanti hasilnya dikonversikan ke 60, karena dalam satu menit ada 60 detik.
Ambil contoh saja pada Yamaha Vixion series yang punya panjang langkah/stroke 58mm. Kita pakai perumpamaan piston speed Vixion berada pada angka 21 m/s .
F= C/(2 x L) F= 21/(2 x 0.058) F= 21/0,116 F= 181,034 putaran/detik
Lantas dikonversikan ke RPM(Rotation Per Minute) = 181,034 x 60 = 10862,04
Yaps, ini berarti Vixion masih mampu digaspol hingga RPM skitaran 10.800. Tapi karena Vixion mengaplikasikan seher/piston tipe forged, sepertinya piston speed nya bisa lebih tinggi deh, CMIIW.
Lantas mari kita pakai hitungan lain yaitu perumpamaan pakai piston Kawahara Hi-com pada Satria FU 150 yang memiliki panjang stroke 48,8 mm dan piston speednya 22 m/s
F= C/(2 xL) F= 22/(2 x 0, 0488) F= 22/0,0976 F= 225,409 putaran/detik
Lantas dikonversi ke RPM(Rotation Per Minute) = 225,409 x 60 = 13524,54
Nah dapat diketahui bahwa Satria FU dengan piston Kawahara “Hi-Com” dapat digaspol hingga batasan RPM sekitaran 13.500.
Nah tentunya batasan piston speed pada setiap motor berbeda-beda sob. Dengan begini, bagi para penggemar kecepatan atau yang suka modif mesin motornya, bisa tahu berapa limiter yang cocok untuk settingan motor hasil oprekannya. Yaps, dengan adanya ECU progamable yang batasan RPM nya bisa disetting, tentu bikin makin JOSS bukan ?
Monggo dihitung sendiri piston speed motor sampean berapa 😀 .
Jika NP ada kesalahan, monggo diingatkan sob 🙂 .
Monggo komentar dan pendapatnya…
Keep Safety Riding Sob …
Salam Otomotif … 😀
Sumber inspirasi artikel : Tabloid Motorplus edisi 887/XVI-02-08 Maret 2016
#Maaf jika ada kesalahan, ambil sisi positifnya saja. #Kalau Modifikasi, ingat Safety. #Barangkali anda mempunyai kabar/berita seputar otomotif atau ingin mengiklankan suatu produk di blog ini, silahkan kontak saya di :
Menerima Order Project Elektronika & Robotika. WA/SMS : 088217082017 Youtube : Nofgi Piston IG : nofgi_piston
Rumus Mencari G-FORCE & RPM
Cara Menghitung RPM Pulley
Untuk menghitung RPM pulley, kamu harus memahami 4 hal berikut:
Ukuran pulley dapat dihitung dengan mengukur diameter pulley. Diameter pulley dapat diukur menggunakan jangka sorong atau penggaris. Setelah itu, kamu dapat menghitung jari-jari pulley dengan membagi diameter dengan 2.
Rumus menghitung ukuran pulley:
Jari-jari pulley = diameter pulley ÷ 2
Ukuran sabuk dapat dilihat pada label sabuk atau dapat diukur dengan menggunakan penggaris. Ada dua ukuran sabuk yang harus diperhatikan, yaitu lebar sabuk dan panjang sabuk.
Cara Menghitung RPM Blower
Perlu untuk kita ketahui juga, bahwa dalam mengatur dan menentukan RPM blower ini dapat menggunakan 2 (dua) cara, antara lain :
Cara menghitung RPM blower yang menggunakan transmisi pulley cukup mudah, dengan menggunakan rumus ratio = P1 : P2 x RPM motor. Yang mana P1 adalah pulley motor drive, P2 adalah pulley impller, RPM motor adalah putaran motor per menit sesuai spesifikasi motor yang terpasang. Untuk mengetahui RPM motor ini dapat melihat name plate yang menempel pada motor listrik.
Baca juga : Standar Kabel Motor Listrik
Kita ambil contoh kasus blower centrifugal dengan ukuran pulley motor 12″ dan ukuran pulley impeller 13″. Blower tersebut menggunakan motor listrik dengan spesifikasi daya 50 hp / 4pole / 1500 rpm. Maka dapat kita ketahui bahwa P1 = 12, P2 = 13 dan RPM motor = 1500. Dengan menggunakan rumus ratio = P1 : P2 x RPM motor = 1385 RPM. Jadi RPM pada blower centrifugal ini menggunakan 1385 RPM.
Berbeda halnya cara menghitung RPM blower yang menggunakan alat inverter. Alat inverter ini sering terkoneksi dengan blower direct yang tidak menggunakan transmisi pulley. Namun tidak menutup kemungkinan, juga ada blower bertransmisi pulley yang menggunakan inverter. Pengaturan RPM blower dengan inverter dapat menyesuaikan kebutuhan di lapangan. Tinggi rendahnya putaran blower dapat diatur secara manual dengan inverter ataupun dengan program PLC yang terkoneksi dengan inverter.
Sekian ulasan singkat saya tentang cara menghitung RPM blower dengan mudah, semoga sedikit ulasan ini dapat bermanfaat. Salam …
Salah satunya adalah gejala engine hunting, alias putaran mesin atau rpm yang tidak stabil? Cirinya, putaran mesin atau rpm yang turun naik secara tidak normal. Hal tersebut tentunya akan membuat pengemudi jadi kurang nyaman, lantaran bisa kesulitan dalam mengendalikan laju mobil pada putaran rendah.21 mar 2021
Cara Menghitung Perbandingan RPM
Selamat datang Sobat TeknoBgt! Apa kamu sedang mencari informasi tentang cara menghitung RPM pulley? Jika ya, maka kamu berada di tempat yang tepat. Artikel ini akan memberikan penjelasan lengkap tentang cara menghitung RPM pulley yang mudah dipahami oleh siapa saja.
Sebelum kita memulai tutorial cara menghitung RPM pulley, sebaiknya kita memahami dulu apa itu RPM pulley. RPM adalah singkatan dari Revolutions Per Minute atau putaran per menit dalam bahasa Indonesia. Sedangkan pulley adalah sebuah roda yang berbentuk cincin yang digunakan untuk mentransmisikan daya dari satu poros ke poros yang lainnya.
Oleh karena itu, pulley sering digunakan dalam berbagai mesin, seperti mesin penggerak, mesin generator, dan mesin lainnya. RPM pulley sendiri merupakan putaran roda pulley dalam satu menit.
Jumlah Gigi Pulley
Jumlah gigi pulley penting untuk menentukan rasio transmisi antara dua poros. Jumlah gigi pulley dapat dihitung dengan menghitung jumlah gigi yang terdapat pada pulley.
Konfigurasi sabuk dapat berupa V-belt atau flat-belt. Konfigurasi sabuk ini menentukan bagaimana sabuk akan mengikuti bentuk pulley.
Setelah memahami 4 hal di atas, kamu dapat menggunakan rumus sebagai berikut untuk menghitung RPM pulley:
RPM pulley = (diameter pulley 1 ÷ diameter pulley 2) x RPM motor
RPM pulley = (15 ÷ 10) x 1200 = 1800 RPM
Rumus apa yang digunakan untuk menghitung RPM pulley?
RPM pulley = (diameter pulley 1 ÷ diameter pulley 2) x RPM motor
Demikianlah tutorial tentang cara menghitung RPM pulley. Dengan memahami ukuran pulley, ukuran sabuk, jumlah gigi pulley, dan konfigurasi sabuk, kamu dapat dengan mudah menghitung RPM pulley. Semoga bermanfaat dan sampai jumpa di artikel menarik lainnya.
Blower merupakan salah satu unit komponen yang sudah tidak asing lagi kita jumpai pada area industri. Unit satu ini juga salah satu komponen terpenting dalam sistem dust collector yang berfungsi untuk menghisap udara dan debu pada area produksi. Untuk menentukan spesifikasi blower harus menyesuaikan kebutuhan di lapangan dengan perhitungan yang tepat dan benar. Pada kesempatan kali ini, saya akan sharing cara menghitung RPM blower dengan mudah. Semoga ulasan singkat ini dapat bermanfaat dan menjadi referensi bagi siapapun yang membutuhkannya.
RPM atau singkatan dari Rotation Per Minute adalah jumlah putaran impeller blower dalam satu menit. Semakin cepat putaran impeller atau baling – baling kipas tentu akan semakin tinggi kapasitas blower tersebut. Namun kecepatan putaran harus menyesuaikan dengan standar power motor listrik, agar tidak terjadi over load ampere yang dapat menyebabkan motor listrik terbakar. Untuk menentukan berapa RPM yang cocok pada blower tersebut, anda dapat melihat grafik blower yang dibuat oleh produsen blower sesuai merknya. Berikut ini contoh grafiknya.
Dari data grafik di atas, anda dapat mengetahui berapa maksimal RPM blower sesuai dengan dayanya. Pastikan data grafik sesuai dengan spesifikasi blowernya.
Apa yang harus diperhatikan dalam menghitung RPM pulley?
Ada 4 hal yang harus diperhatikan, yaitu ukuran pulley, ukuran sabuk, jumlah gigi pulley, dan konfigurasi sabuk.